Pada musibah banjir besar yang baru saja melanda Filipina, Muelmar Magallanes membuktikan dirinya adalah seorang pahlawan dalam arti yang sebenarnya. Pekerja bangunan berumur 18 tahun ini memberanikan dirinya untuk menyelamatkan lebih dari 30 orang lainnya, tetapi ia harus kehilangan nyawanya dalam upaya terakhirnya untuk menyelamatkan seorang bayi perempuan dan ibunya yang hanyut terapung di atas sebuah kotak styrofoam.
Lanjutkan membaca “Muelmar Magallanes, Pahlawan Sejati dari Filipina”
Mesut Ozil Sumbang Bonus Piala Dunianya untuk Korban Konflik Gaza
Mesut Ozil, menyumbangkan pendapatan selama membela Jerman di Piala Dunia 2014 kepada korban konflik Gaza yang terjadi di Timur Tengah.
Lanjutkan membaca “Mesut Ozil Sumbang Bonus Piala Dunianya untuk Korban Konflik Gaza”
Dicap komunis, orang-orang berjasa ini lenyap dari buku sejarah
Merdeka.com – “Hanya bangsa yang besar yang menghargai jasa para pahlawannya,” kata Presiden Soekarno tahun 1961. Dia kemudian mengeluarkan pesan Jas Merah, “Jangan sekali-sekali melupakan sejarah.”
Namun dalam perjalanannya, sejumlah tokoh besar tak dicatat dalam sejarah. Banyak para pejuang yang mempunyai pemikiran komunis malah lenyap dari sejarah.
Bahkan nama mereka nyaris tak disebutkan dalam buku pelajaran sejarah, selain menyebutkan mereka orang komunis. Padahal mereka punya peran tak kecil dalam perjuangan negeri ini di bidang politik, seni dan budaya.
Lanjutkan membaca “Dicap komunis, orang-orang berjasa ini lenyap dari buku sejarah”
Rüştü Reçber
Rüştü Reçber (lahir di Korkuteli, Antalya, Turki, 10 Mei 1973; umur 37 tahun) merupakan seorang pemain sepak bola berkebangsaan Turki yang kini membela klub Beşiktaş. Dia pernah membela klub utamanya seperti Antalyaspor, Fenerbahçe, FC Barcelona, dan Fenerbahçe.
Lanjutkan membaca “Rüştü Reçber”
Isnan Ali
Isnan Ali adalah salah satu pemain bola terbaik di Indonesia yang melejit bersama Barito Putera Banjarmasin, tim nasional Indonesia dan Sriwijaya FC.
Isnan lahir pada tanggal 15 September 1979 di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sejak kecil bakat menjadi pesepakbola sukses sudah terlihat dari dirinya. Jatuh cinta kepada sepakbola sejak menyaksikan aksi individu Diego Maradona di Piala Dunia 1986, semakin membakar obsesinya menjadi seorang pemain bola profesional. Ia juga mendapat dukungan penuh dari keluarganya. “Mama papa juga selalu memberikan hadiah bola bundar untuknya apabila berpergian ke luar kota.” Bakatnya juga terus diasah dengan mengikuti pertandingan- pertandingan reguler sepakbola di kotanya yang biasanya diikuti orang- orang yang lebih dewasa.
Lanjutkan membaca “Isnan Ali”
Zulkifli Syukur
Zulkifli Sukur, pemain yang biasa berposisi sebagai bek ini mulai membela Arema sejak musim kompetisi Liga Super Indonesia tahun 2008. Pemain kelahiran 3 Mei 1984 di Makasar ini sebelumnya sudah pernah membela Pkt Bontang, Pelita Jaya pada tahun 2006 lalu pindah ke Persmin Minahasa di Tahun 2007. Hingga akhirnya berlabuh ke Arema Indonesia di musim Liga Super Indonesia tahun 2008 hingga sekarang. Zulkifly adalah salah satu pemain timnas U-23 yang mengikuti TC di Belanda arahan Foppe de Han dan Bambang Nurdiansyah.
Lanjutkan membaca “Zulkifli Syukur”
Sulis
Nama Sulis melejit setelah berduet bersama penyanyi religius Hadad Alwi dalam album CINTA RASUL. Sulis yang lahir di Solo, 23 Januari 1990 itu, berduet membawakan album-album sholawat nabi yang berhasil mengambil hati para penggemarnya. Namanya pun kini identik dengan lagu-lagu religi.
Lanjutkan membaca “Sulis”
Chris Barker Antiflag
Chris Barker
Chris Barker adalah seorang bassist dan lead vocal kelahiran 13 mei 1980 dari band punk asal Pittsburg, Amerika yaitu Anti-Flag. Ia menggantikan bassis Jamie Cock yang sempat pernah membuat album bersama sang vokalis, Justin Sane. Nama Anti-Flag sendiri sering dikritik, beberapa kalangan yakin bahwa nama band itu berindikasi sentiment anti Amerika, namun merujuk pada cara penyampaian via karya seni sampul album seperti dalam album A New Kind of Army. Lanjutkan membaca “Chris Barker Antiflag”